spot_img

IAGC Series ke 5 Mapping untuk PON 2024

IAGC — Walaupun pada round 1 IAGC Series #5 (Jumat, 30 September 2022) 76 partisipan yang terdiri 50 pegolf putra dan 16 pegolf putri harus bermain sebanyak 36 hole, namun antusias dan semangat pantang menyerah mereka untuk menaklukkan BGG GC — salah satu golf course di Indonesia yang memiliki contour yang sangat tricky tersebut — patut diapresiasi.

Bahwa ada beberapa peserta yang mengaku tidak dapat menerapkan game plane seperti yang mereka harapkan, hal itu adalah sesuatu yang wajar; Mengingat tidak semua peserta IAGC Series #5 Mapping For PON 2024 yang disupport oleh PGI DKI tersebut memang relatif jarang dilakukan (kalau tidak boleh dibilang tidak pernah sama sekali) di mana dalam satu hari atau satu round mereka harus bermain sebanyak 36 hole.

Pasalnya, diakui atau tidak, situasi dan kondisi yang ada di BGG GC memang benar-benar berbeda jauh dengan golf course lainnya yang pernah dijadikan venue oleh IAGC sebagai penyelenggara pertandingan pada waktu-waktu sebelumnya.

Menyimak skor para peserta yang tampil bersaing di Divisi Putra dan Divisi Putri yang akhirnya menjadi juara  — baik yang merebut gelar juara maupun yang menduduki posisi runner up serta consolation — memang rata-rata skor mereka masih berkepala “7”.

Hal tersebut membuktikan bahwa ‘untuk menjadi yang terbaik’ bagi para peserta dalam turnamen kali ini tampaknya memang masih tetap melekat di lubuk hati mereka masing-masing.

Terbukti, meskipun pada Jumat, 30 September 2022 mereka didera kelelahan akibat harus bermain sebanyak 36 hole, namun pada round 3 (final pada Sabtu, 1 Oktober 2022) mereka tetap fight dan all out, sehingga mereka berhasil menjadi the best IAGC Series #5 yang didukung oleh PGI DKI.

Seperti diketahui dua pegolf masing-masing Randy Arbenata Mohamad Bintang dan Rana Syarifa Mukawa, yang berkompetisi di Divisi Putra dan Divisi Putri berhasil merebut gelar juara IAGC Series #5 Mapping For PON 2024, dengan skor +4 dan +5.

SULIT DIPREDIKSI

Beberapa tahun lalu ketika dalam satu kesempatan penulis berbincang-bincang dengan Ray Hindarto —seorang pengamat olahraga golf asal Bandung, yang kini sudah pensiun dari pergolfan nasional dan aktif melayani sebagai hamba Tuhan — dikatakan bahwa golf itu adalah olahraga yang sangat sulit diprediksi hasil akhirnya. Selain itu dari olahraga golf juga sering memunculkan hal-hal yang tak terduga.

Misalnya, seorang pegolf tiba-tiba beruntung bisa mencetak pukulan Hole in One, padahal sepanjang aktifitasnya sebagai golfer yang selalu terlintas dalam pikirannya adalah bagaimana bermain sebaik mungkin di setiap turnamen yang diikutinya.

Apa yang dikatakan Ray Hindarto terbukti benar. Pasalnya, pada Jumat 30 September 2022 saat IAGC Series #5 digulirkan, di mana seluruh peserta yang berjumlah 76 pegolf (50 pegolf putra dan 16 pegolf putri) bermain sebanyak 36 hole — terjadi kejutan.

Seorang peserta IAGC Series #5 yang berasal dari Pengkot PGI Cirebon bernama Timotius Ivan berhasil mencetak Hole in One di Hole 6 Par 3 BGG GC yang terkenal sangat tricky tersebut.

Timotius Ivan berhasil mencetak HIO di Hole 6 par 3 yang berjarak 180 meter/190 yard dengan menggunakan Stick Iron 7.

Itu adalah HIO pertama Timotius Ivan setelah pegolf asal Cirebon tersebut mengenal olahraga golf sejak 2 tahun yang lalu.

Dan, keberuntungan Timotius Ivan di kancah persaingan IAGC Series #5 yang disuport PGI DKI tersebut, dapat dipastikan bakal memotivasi pegolf dari Kota Udang Cirebon itu sebagai pemacu semangat bagi dirinya untuk berlatih lebih giat lagi.

Dapat dibayangkan betapa bergembiranya kedua orangtua Timotius Ivan: baru 2 tahun putranya aktif bermain golf berhasil mencetak Hole in One di sebuah golf course yang contour fairwaynya naik-turun dan tidak mudah untuk “ditaklukkan” …

Rasanya segenap jajaran pengurus IAGC (Indonesia Amateur Golf Championship) sebagai penyelenggara IAGC Series #5 Mapping For PON yang disuport oleh PGI DKI – perlu mempertimbangkan bahwa apa yang telah ditorehkan oleh Timotius Ivan (yang baru 2 tahun mengenal olahraga golf tapi mampu mencetak pukulan Hole in One!) agar tercatat di MURI. (Aditya/Foto: Dokumentasi IAGC)

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
240FollowersFollow
3,912FollowersFollow
Livin Mandiri
Media Partner

Latest Articles